Lonjakan Paten Teknologi Hijau Berbasis AI di 2023: Masa Depan Inovasi Energi Bersih

Lonjakan Paten Teknologi Hijau Berbasis AI di 2023: Masa Depan Inovasi Energi Bersih
Ilustrasi

terbarukan.com – Analisis terbaru dari firma kekayaan intelektual Marks & Clerk menunjukkan peningkatan signifikan dalam paten teknologi hijau berbasis kecerdasan buatan (AI). Pada 2023, jumlah paten untuk teknologi ini naik lebih dari 30%, mencerminkan peran penting AI dalam mendukung transisi energi bersih di seluruh dunia.

Pertumbuhan Teknologi Hijau Berbasis AI

Meski hanya mencakup 4% dari total paten AI, pertumbuhan teknologi hijau berbasis AI selama setahun terakhir menggarisbawahi pentingnya inovasi ini dalam mengatasi tantangan lingkungan global. Menurut Mike Williams, mitra utama di bidang AI di Marks & Clerk, kemajuan ini menunjukkan semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan AI untuk mengembangkan solusi lingkungan.

“Teknologi ini masih dalam tahap awal, tetapi potensi dampaknya terhadap masyarakat dan ekonomi sangat besar,” ujar Williams mengutip dari smart-energy.com.

Fokus pada Teknologi Hijau di Eropa

Laporan ini, yang merupakan tinjauan tahunan keempat dari Marks & Clerk, menganalisis aplikasi paten di European Patent Office (EPO). Temuan menarik adalah bahwa aplikasi paten teknologi hijau di Eropa 50% lebih tinggi dibandingkan aplikasi dari Amerika Serikat. Namun, lebih dari separuh aplikasi paten AI hijau di EPO antara 2000 dan 2023 diajukan oleh perusahaan di luar Eropa, menunjukkan pentingnya pasar Eropa bagi investasi asing dalam teknologi hijau.

Kategori Utama Teknologi Hijau Berbasis AI

Laporan ini mengidentifikasi lima subkategori utama dalam paten teknologi hijau berbasis AI:

  1. Konservasi Energi: Termasuk aplikasi AI untuk penyimpanan energi listrik dan termal, seperti teknologi baterai dan efisiensi energi.
  2. Produksi Energi Alternatif: Meliputi tenaga surya, angin, geothermal, dan hidro.
  3. Transportasi Berkelanjutan: Termasuk kendaraan hibrida dan propulsi listrik.
  4. Manajemen Limbah: Pembuangan dan pengolahan limbah.
  5. Teknologi Adaptif: Aplikasi AI untuk mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Baca juga:  Reaktor Natrium: Inovasi Nuklir Bill Gates untuk Masa Depan Data Center

Dua pertiga paten tercatat dalam kategori konservasi energi, mencerminkan fokus kuat pada solusi untuk mengoptimalkan penggunaan energi.

Tantangan Regulasi AI

Diskusi juga menyoroti perbedaan regulasi AI antara Uni Eropa dan Amerika Serikat. Uni Eropa menerapkan AI Act yang berbasis risiko, dengan pengawasan ketat pada aplikasi berisiko tinggi. Sebaliknya, pendekatan AS cenderung lebih mendukung inovasi dengan regulasi yang lebih longgar. Perbedaan ini berpotensi menciptakan tantangan bagi perusahaan yang beroperasi di kedua wilayah tersebut.

Masa Depan Inovasi Hijau Berbasis AI

*Meskipun laporan ini tidak mencakup seluruh inovasi AI yang dapat mendukung transisi energi, pertumbuhan pesat paten di bidang ini menunjukkan perkembangan yang menjanjikan. Williams optimis bahwa solusi berbasis AI akan terus berkembang untuk mengatasi tantangan lingkungan terbesar yang dihadapi masyarakat.

“Kami percaya bahwa inovasi di bidang ini akan terus meningkat dan memberikan manfaat besar bagi semua pihak,” tutupnya.

Kesimpulan

Dengan meningkatnya investasi dalam teknologi hijau berbasis AI, dunia bergerak menuju solusi yang lebih cerdas dan berkelanjutan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim. Kolaborasi global dan regulasi yang tepat akan menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi inovasi ini demi masa depan energi bersih. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *