Potensi Energi Angin Indonesia Capai 154,6 GW, Pemerintah Kejar Target PLTB 5 GW di 2030

Potensi Energi Angin Indonesia Capai 154,6 GW, Pemerintah Kejar Target PLTB 5 GW di 2030
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. (Dok. PT UPC Sidrap Bayu Energi)

terbarukan.com – Indonesia menyimpan potensi besar di sektor energi angin, dengan total potensi yang diperkirakan mencapai 154,6 gigawatt (GW). Dari jumlah tersebut, 60,4 GW berasal dari angin daratan (onshore), sementara 94,2 GW berasal dari angin laut (offshore). Sebagai negara kepulauan dengan garis pantai sepanjang lebih dari 81.000 kilometer, Indonesia memiliki banyak lokasi ideal untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).

Beberapa daerah telah menunjukkan potensi signifikan, seperti Sidrap dan Jeneponto di Sulawesi Selatan, dengan kapasitas terpasang masing-masing sebesar 75 MW dan 72 MW. Kecepatan angin di Indonesia berkisar antara 4 hingga 5 meter per detik (m/s) secara rata-rata, tetapi di beberapa wilayah pesisir dapat mencapai 10 m/s.

Potensi Wilayah Timur Indonesia

Wilayah timur Indonesia, seperti Maluku dan Papua, menyimpan sekitar 40% dari total potensi angin nasional. Ini menjadikannya daerah strategis untuk pengembangan energi terbarukan berbasis angin. Selain itu, pengembangan PLTB diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan energi domestik tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Namun, meskipun potensi tersebut sangat besar, pemanfaatan energi angin di Indonesia masih tergolong rendah. Hingga tahun 2024, kapasitas terpasang PLTB baru mencapai sekitar 152,3 MW.

Target Ambisius Pemerintah

Sebagai bagian dari upaya mempercepat transisi energi menuju sumber energi bersih, pemerintah menargetkan peningkatan kapasitas PLTB hingga 5 GW pada 2030 dan 37 GW pada 2060. Target ini sejalan dengan rencana strategis nasional untuk mengurangi emisi karbon dan memperluas bauran energi terbarukan.

Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), konsumsi energi terbarukan terus menjadi prioritas nasional. Namun, untuk mencapai target ambisius ini, diperlukan investasi awal yang besar, serta pengelolaan tantangan geografis dan topografis yang beragam di berbagai wilayah Indonesia.

Baca juga:  Pelajaran Berharga dari Pembongkaran Turbin Pasang Surut di Skotlandia

Manfaat Ekonomi dan Sosial

Pengembangan PLTB tidak hanya memberikan manfaat energi, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Proyek-proyek PLTB berpotensi menciptakan lapangan kerja baru di daerah terpencil, mulai dari konstruksi hingga pemeliharaan fasilitas energi.

Dengan dukungan insentif pemerintah dan kolaborasi dengan sektor swasta, pengembangan PLTB dapat menjadi katalis utama dalam transisi energi Indonesia. Keberhasilan ini akan membantu Indonesia mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam sektor energi angin global.

Komitmen Menuju Masa Depan Energi Bersih
Komitmen pemerintah untuk memanfaatkan potensi energi angin yang besar harus didukung dengan kebijakan yang mendorong investasi, penelitian, dan pengembangan teknologi. Kolaborasi dengan mitra internasional juga menjadi kunci untuk mengadopsi teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Jika semua upaya ini terealisasi, Indonesia tidak hanya akan memenuhi kebutuhan energi domestiknya tetapi juga memberikan kontribusi signifikan pada upaya global untuk mengatasi perubahan iklim. (*)

*Diolah dari berbagai sumber

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *