Dr. As Natio: Nuklir Bisa Jadi Solusi Energi Bersih Indonesia

Dr. As Natio: Nuklir Bisa Jadi Solusi Energi Bersih Indonesia
Dr. As Natio Lasman

Terbarukan.com – Nuklir tidak hanya sekadar senjata perang, tetapi juga merupakan sumber energi bersih yang potensial untuk masa depan Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Dr. As Natio Lasman, anggota Dewan Energi Nasional (DEN) sekaligus pakar energi nuklir, dalam sebuah diskusi mendalam yang membahas manfaat serta tantangan pemanfaatan teknologi nuklir di Indonesia.

Menurut Dr. As Natio, masyarakat sering kali menyamakan istilah “atom” dan “nuklir”, meskipun keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. “Atom merujuk pada partikel dasar materi, sedangkan nuklir lebih spesifik pada energi yang dihasilkan dari inti atom atau nukleus,” jelasnya. Pemahaman ini penting untuk meluruskan persepsi masyarakat terhadap teknologi nuklir, terutama terkait potensi aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Sejarah Perkembangan Nuklir di Indonesia

Indonesia memiliki sejarah panjang dalam pengembangan teknologi nuklir. Setelah Perang Dunia II, nuklir mulai dikembangkan secara global untuk tujuan damai dengan pembentukan International Atomic Energy Agency (IAEA) pada 1957. Indonesia turut berperan aktif sejak awal, bahkan menjadi salah satu negara yang mendukung pembentukan IAEA.

Pada 1964, pemerintah Indonesia mendirikan Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), yang kemudian diubah menjadi Badan Tenaga Nuklir Nasional. Lembaga ini bertanggung jawab atas penelitian, pengembangan, dan pengoperasian teknologi nuklir untuk kepentingan sipil.

“Indonesia memiliki tiga reaktor riset utama, yakni di Bandung, Yogyakarta, dan Serpong. Reaktor ini digunakan untuk penelitian dan pengembangan, termasuk dalam bidang kedokteran, industri, hingga pertanian,” ujar Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Darma Persada (Unsada) ini. Sebagai contoh, di bidang kedokteran, teknologi nuklir digunakan untuk diagnostik dan terapi penyakit melalui radiografi dan radioterapi.

Potensi dan Pemanfaatan Nuklir

Teknologi nuklir memiliki potensi besar dalam berbagai bidang. Selain kesehatan dan pertanian, sektor energi menjadi salah satu fokus utama. Dalam konteks kebutuhan energi bersih dan berkelanjutan, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) menawarkan solusi yang menjanjikan.

Baca juga:  Audi Luncurkan Charging Park dengan Grid Simulator untuk Uji Coba Global

“PLTN dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang kian langka dan berdampak negatif pada lingkungan. Dengan tingkat efisiensi yang tinggi, satu gram uranium dapat menghasilkan energi setara dengan berton-ton batubara,” jelas Dr. As Natio.

Namun, penerapan teknologi nuklir di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah isu keamanan. “Pengawasan dan regulasi adalah elemen penting dalam memastikan penggunaan teknologi nuklir yang aman. Sejak 1997, Indonesia telah memiliki Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) untuk mengawasi seluruh aktivitas terkait nuklir,” tambahnya.

Tantangan Politik dan Sosial

Di luar aspek teknis, tantangan politis dan sosial juga menjadi kendala besar dalam pengembangan energi nuklir di Indonesia. Kekhawatiran masyarakat terhadap potensi bahaya nuklir, seperti radiasi atau kecelakaan reaktor, sering kali menghambat penerimaan publik.

“Banyak negara, termasuk Indonesia, menghadapi dilema antara kebutuhan energi dan kekhawatiran masyarakat. Namun, risiko ini dapat diminimalkan dengan teknologi modern, regulasi yang ketat, serta edukasi kepada masyarakat,” kata Dr. As Natio.

Salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman publik adalah dengan transparansi. Ia menyarankan agar masyarakat diajak melihat langsung operasional reaktor riset di Serpong untuk memahami cara kerja teknologi nuklir dan sistem keamanannya. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi stigma negatif terhadap nuklir.

Nuklir sebagai Solusi Energi Masa Depan

Indonesia memiliki sumber daya uranium yang melimpah, menjadikannya salah satu negara dengan potensi besar dalam pengembangan energi nuklir. Menurut Dr. As Natio, langkah pertama adalah mengadopsi teknologi nuklir untuk pembangkit listrik sebagai solusi energi bersih yang ramah lingkungan.

“Pemanfaatan nuklir harus dilakukan dengan tanggung jawab tinggi sesuai dengan standar dan regulasi internasional,” tegasnya. Ia juga mengingatkan bahwa meskipun tantangan politik dan sosial ada, teknologi nuklir dapat menjadi pilar utama dalam mencapai target pengurangan emisi karbon sesuai Paris Agreement.

Baca juga:  100 Startup Energi dan Teknologi Iklim Terbaik 2025 Diumumkan oleh SET

Dengan pengelolaan yang tepat, nuklir dapat berkontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan energi nasional yang terus meningkat. “Kita tidak boleh takut melangkah. Nuklir adalah bagian dari solusi energi bersih untuk masa depan,” tutup Dr. As Natio. (*)

*Sumber: https://www.youtube.com/@WendyAritenangSUARAIPTEKVOICE

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *