Singapura Bangun Smart Grid Pertama di Punggol Digital District, Akan Tingkatkan Efisiensi 50%!

Singapura Bangun Smart Grid Pertama di Punggol Digital District, Akan Tingkatkan Efisiensi 50%!
Singapura membangun smart grid pertama di Punggol Digital District, mengintegrasikan energi surya dan BESS untuk efisiensi energi 50%.

Terbarukan.com – Singapura kini semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin dalam inovasi energi dengan pembangunan smart grid pertama di tingkat distrik. Proyek ini akan dikembangkan di Punggol Digital District dan menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan efisiensi energi serta integrasi energi terbarukan di kawasan industri.

Proyek ini telah diberikan kepada Univers, perusahaan perangkat lunak dekarbonisasi global berbasis di Singapura, serta PacificLight Power, penyedia dan produsen energi lokal. Kedua perusahaan ini akan merancang, membangun, dan mengoperasikan jaringan pintar yang akan mengintegrasikan sistem penyimpanan energi baterai (BESS) dengan panel surya. Dengan pengelolaan berbasis data real-time dan pembangkit energi terbarukan, sistem ini bertujuan untuk mengoptimalkan efisiensi energi di seluruh distrik.

Sebagai bagian dari infrastruktur energi distrik, panel surya yang terpasang di kawasan ini diproyeksikan mampu menghasilkan lebih dari 3.000MWh energi bersih per tahun. Integrasi antara sistem penyimpanan energi dan smart grid ini diharapkan dapat mengurangi beban puncak (peak shaving) sehingga memastikan pasokan listrik yang andal dan berkelanjutan. Konsumen juga dapat berpartisipasi dalam respons permintaan energi dengan menyesuaikan penggunaan listrik selama jam sibuk berdasarkan tarif waktu.

Proyek ini saat ini masih dalam tahap desain dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2026. Dengan berbagai strategi penghematan energi lainnya, Punggol Digital District ditargetkan meningkatkan efisiensi energi hingga lebih dari 50%.

Punggol Digital District, yang terletak di bagian barat Singapura, dikembangkan sebagai pusat inovasi yang menggabungkan teknologi pintar untuk kehidupan dan pekerjaan di era digital. Jaringan pintar ini dikembangkan bersama oleh JTC Corporation, Energy Market Authority, dan Public Sector Science & Technology Policy & Plans Office. Dikendalikan oleh platform operasi energi berbasis AI dan IoT dari Univers, smart grid ini akan terhubung dengan sistem operasi perkotaan baru dari JTC untuk mengelola data dan wawasan bisnis.

Baca juga:  Menjawab Tantangan Keamanan dalam Energi Terbarukan: Solusi Huawei untuk BESS

Smart grid ini memungkinkan pemantauan energi secara real-time melalui smart meter dan sistem metering canggih. Integrasi dengan Open Digital Platform juga memungkinkan komunikasi dengan sistem lain seperti pengisian daya kendaraan listrik (EV), sistem pendingin distrik, serta sistem manajemen bangunan. Konsumen di Punggol Digital District juga akan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pasar listrik nasional melalui penyimpanan energi rumah tangga atau kendaraan listrik mereka.

Selain itu, smart grid ini juga akan menjadi platform bagi pengembangan konsep bisnis baru, berfungsi sebagai “laboratorium hidup” bagi perusahaan yang ingin menguji teknologi energi mereka dalam kondisi nyata. Sejumlah inisiatif baru juga direncanakan dalam proyek ini, termasuk uji coba penyimpanan energi baterai bawah tanah dengan standar keselamatan kebakaran yang ketat, demonstrasi teknologi vehicle-to-grid (V2G) yang memungkinkan kendaraan listrik untuk mengalirkan listrik kembali ke jaringan, serta pengembangan Virtual Power Plant (VPP) yang menghubungkan berbagai sumber daya energi untuk meningkatkan efisiensi sistem.

Menurut Nelson Liew, Direktur Grup New Estates di JTC, smart grid ini bukan hanya tentang efisiensi energi, tetapi juga sebagai platform inovasi bagi keberlanjutan.

“Kami menantikan kolaborasi dengan Univers dan PacificLight untuk menghadirkan keahlian teknologi dalam mewujudkan visi ini. Dengan proyek ini, JTC dan penyewa Punggol Digital District dapat menikmati biaya listrik terbarukan yang lebih rendah sambil memanfaatkan energi terbarukan di lokasi,” ujarnya.

Proyek ini menjadi contoh bagaimana teknologi dan inovasi dapat digunakan untuk menciptakan sistem energi yang lebih efisien, berkelanjutan, dan cerdas—membuka jalan bagi perkembangan kota pintar di masa depan.

Apakah Singapura akan menjadi pionir dalam teknologi smart grid di Asia? Dengan keberlanjutan dan efisiensi energi yang semakin diutamakan, proyek ini bisa menjadi model bagi negara lain yang ingin menerapkan solusi serupa. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *