Cyberattack Skala Besar Guncang DeepSeek, Apa Dampaknya?

Cyberattack Skala Besar Guncang DeepSeek, Apa Dampaknya?
DeepSeek terkena serangan siber besar yang menghambat operasinya setelah chatbot AI mereka menjadi aplikasi terpopuler di App Store AS. (sumber foto: scmp.com)

Terbarukan.com – Startup kecerdasan buatan asal China, DeepSeek, mengalami serangan siber skala besar yang menyebabkan pembatasan pendaftaran pengguna baru secara sementara. Insiden ini terjadi bersamaan dengan lonjakan popularitas chatbot AI mereka, yang baru-baru ini menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di App Store Apple di Amerika Serikat.

Menurut laporan dari Reuters dan CNBC, DeepSeek mengonfirmasi bahwa mereka mengalami “serangan berbahaya berskala besar” yang menargetkan layanan mereka. Serangan ini memaksa perusahaan untuk mengambil tindakan cepat dalam membatasi pendaftaran pengguna guna mencegah potensi kerusakan lebih lanjut. Meskipun detail teknis mengenai serangan ini masih terbatas, respons cepat dari DeepSeek menunjukkan tingkat ancaman yang sangat serius.

Perusahaan telah menggandeng pakar keamanan siber untuk menyelidiki pelanggaran ini dan menilai dampaknya terhadap sistem mereka. Insiden ini semakin menyoroti tantangan keamanan siber yang dihadapi perusahaan AI, terutama yang mengalami pertumbuhan pesat dan eksposur publik yang tinggi. Selain itu, kasus ini juga memunculkan kekhawatiran mengenai keamanan data pengguna serta potensi celah keamanan dalam platform AI yang sedang berkembang.

Dampak Operasional Akibat Serangan Siber

Serangan siber terhadap DeepSeek telah menyebabkan gangguan operasional yang signifikan. Perusahaan harus menerapkan pembatasan pendaftaran pengguna baru, awalnya hanya mengizinkan pendaftaran bagi pengguna dengan nomor telepon dari daratan China. Namun, pembatasan ini akhirnya dilonggarkan, memungkinkan pengguna untuk mendaftar menggunakan akun Google, Apple ID, serta email melalui laman pendaftaran berbasis web.

Meskipun langkah-langkah mitigasi telah diterapkan, ekspansi global DeepSeek mengalami hambatan besar. Hal ini berdampak khususnya pada kesuksesan mereka di Amerika Serikat, di mana aplikasi chatbot AI mereka sempat mengungguli OpenAI ChatGPT sebagai aplikasi AI paling populer di App Store.

Baca juga:  DeepSeek Klaim AI Lebih Efisien, Pasar Energi dan Teknologi Global Bergejolak

Perusahaan juga menghadapi gangguan layanan dan masalah API, meskipun berhasil diselesaikan dalam hitungan jam. Saat ini, DeepSeek bekerja sama dengan pakar keamanan siber untuk menilai dampak penuh dari serangan tersebut dan menerapkan langkah-langkah keamanan yang lebih ketat. DeepSeek telah meyakinkan pengguna bahwa mereka tengah mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut serta berencana untuk mengumumkan kebijakan keamanan data secara resmi dalam waktu dekat.

Peluncuran Model AI Baru di Tengah Serangan Siber

Meskipun tengah menghadapi tantangan keamanan, DeepSeek tetap melanjutkan inovasinya dengan meluncurkan model AI terbaru mereka, Janus-Pro-7B. Model multimodal ini diklaim memiliki kemampuan penciptaan gambar yang lebih unggul dibandingkan dengan Stable Diffusion dan OpenAI DALL-E 3.

Janus-Pro-7B dibangun dengan kerangka autoregresif baru yang menyatukan pemahaman dan pembuatan multimodal. Model ini mengatasi keterbatasan sebelumnya dengan memisahkan pengkodean visual ke dalam jalur yang berbeda, sekaligus mempertahankan arsitektur transformer yang terpadu untuk pemrosesan data.

Dengan pendekatan ini, model menjadi lebih fleksibel dan efektif, menjadikannya pesaing kuat dalam pengembangan model AI generasi berikutnya. Peluncuran model AI canggih ini, bersamaan dengan debut DeepSeek-R1 sebelumnya, semakin memperketat persaingan di sektor AI dan memperburuk volatilitas pasar teknologi.

Dampak Terhadap Pasar Teknologi Global

Kehadiran DeepSeek telah mengguncang industri teknologi di Amerika Serikat, menantang dominasi perusahaan-perusahaan besar seperti Nvidia, Microsoft, dan Google. Model chatbot open-source dengan biaya rendah yang dikembangkan DeepSeek telah mengganggu pasar dengan menawarkan performa yang kompetitif dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan pesaingnya di AS.

Sebagai contoh, DeepSeek dikabarkan mengembangkan model AI mereka hanya dengan biaya 5,6 juta dolar AS, jauh lebih rendah dibandingkan biaya pengembangan model AI OpenAI yang mencapai lebih dari 100 juta dolar AS. Efisiensi biaya ini memicu perdebatan mengenai keberlanjutan strategi investasi mahal oleh perusahaan-perusahaan teknologi AS serta kemampuan mereka untuk mempertahankan kepemimpinan dalam inovasi AI.

Baca juga:  Teknologi Baru Tingkatkan Stabilitas Robot Bawah Laut di Laut Lepas

Dampak finansial dari kehadiran DeepSeek cukup signifikan, dengan nilai pasar perusahaan teknologi AS mengalami penurunan drastis. Dalam satu hari, kapitalisasi pasar industri teknologi kehilangan hingga satu triliun dolar AS. Saham Nvidia anjlok hingga 17%, sementara perusahaan semikonduktor lainnya seperti Broadcom dan Marvell juga mengalami penurunan dua digit.

Indeks Nasdaq Composite turun lebih dari 3,1%, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap model AI berbiaya rendah yang dapat mengurangi permintaan untuk infrastruktur AI mahal serta chip berteknologi tinggi. Selain itu, kemampuan DeepSeek untuk beroperasi dengan perangkat keras yang lebih sederhana memungkinkan mereka menghindari pembatasan ekspor chip berkekuatan tinggi yang diberlakukan oleh AS. Hal ini semakin memperkuat kekhawatiran bahwa dominasi teknologi AS dapat tergeser.

Kesimpulan: DeepSeek di Tengah Tantangan dan Peluang

Serangan siber besar-besaran terhadap DeepSeek menunjukkan meningkatnya ancaman keamanan digital terhadap perusahaan AI yang berkembang pesat. Meskipun perusahaan telah berhasil menangani dampak awal serangan ini, insiden tersebut menyoroti pentingnya penguatan keamanan dalam ekosistem AI yang semakin kompleks.

Di sisi lain, peluncuran model AI baru yang inovatif menunjukkan bahwa DeepSeek tetap berkomitmen untuk mendorong kemajuan teknologi, meskipun menghadapi hambatan operasional dan geopolitik.

Dengan meningkatnya persaingan dalam industri AI global, perusahaan-perusahaan teknologi di AS dan China terus berlomba untuk mengembangkan model AI yang lebih efisien, kuat, dan aman. Apakah DeepSeek akan mampu mempertahankan momentumnya di tengah tantangan yang ada, atau apakah tekanan dari serangan siber dan ketidakstabilan pasar akan memperlambat pertumbuhan mereka?

Hanya waktu yang akan menjawabnya.

*Diolah dari berbagai sumber

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *