BSN Ingin Bantu IKN dengan Riset Teknologi Hijau dan Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan

TERBARUKAN.COM – Borneo Studies Network (BSN), konsorsium riset yang terdiri dari 13 universitas terkemuka di Kalimantan, Sabah, Sarawak, dan Brunei Darussalam, secara resmi mengajukan diri sebagai mitra strategis dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pada Jumat, 25 April 2025, perwakilan BSN bertemu dengan Sekretaris Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bimo Adi Nursanthyasto, dan sejumlah deputi untuk membahas peluang kolaborasi riset yang diharapkan dapat mendukung keberlanjutan pembangunan IKN.
Dr. Joyce Teo Siew Yean, Ketua Komite Ilmiah BSN, mengungkapkan rasa terkesima terhadap perkembangan pesat yang telah dicapai oleh IKN. “Kami sangat terkesan melihat kemajuan yang telah tercapai dalam waktu yang relatif singkat. Terutama dalam hal infrastruktur dan konektivitas, ini menunjukkan komitmen kuat dari pihak OIKN untuk mewujudkan visi IKN,” ujar Dr. Joyce, dalam audiensi yang dipimpin oleh Rektor Universitas Balikpapan, Dr. Isradi Zainal tersebut.
BSN: Konsorsium Unik dengan Visi untuk Borneo dan IKN
Sejak didirikan pada 2012, BSN telah berfokus pada penelitian yang berkaitan dengan keanekaragaman hayati, budaya, energi hijau, kota berkelanjutan, dan perekonomian Borneo. Dr. Joyce menegaskan bahwa BSN merupakan satu-satunya konsorsium di dunia yang dibentuk oleh masyarakat Borneo untuk Borneo. Dengan pengalaman dan wawasan yang dimiliki, BSN berkomitmen untuk berkontribusi pada pengembangan IKN, khususnya melalui penguatan teknologi hijau dan ekonomi berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa pengembangan IKN yang berkelanjutan memerlukan integrasi teknologi hijau dalam setiap aspek pembangunan. BSN memiliki keahlian dalam bidang ini dan siap berkolaborasi dengan OIKN untuk mewujudkan IKN yang ramah lingkungan,” tambahnya.
Kluster Penelitian BSN: Kunci Kolaborasi dengan IKN
Dalam audiensi tersebut, Dr. Joyce menjelaskan lima kluster penelitian utama yang dimiliki BSN, yang mencakup Borneo Biodiversity, Borneo Culture and Tradition, Borneo Green Energy, Borneo Sustainable Cities, dan Borneo Economy and Business. Kelima bidang ini, menurut Dr. Joyce, sangat relevan dengan tujuan OIKN dalam membangun IKN sebagai kota yang berkelanjutan, berteknologi tinggi, dan ramah lingkungan.
“Teknologi hijau dan keberlanjutan adalah prinsip utama dalam setiap aspek pembangunan yang kami tawarkan. Kami yakin bahwa dengan kolaborasi ini, IKN akan mendapat manfaat besar dari penelitian-penelitian yang kami miliki, dan di sisi lain, kawasan Borneo juga akan mendapatkan keuntungan dari perkembangan tersebut,” ungkapnya.
Teknologi Hijau dan Ekonomi Berkelanjutan untuk IKN
Salah satu area utama yang diusulkan oleh BSN untuk kolaborasi dengan OIKN adalah pengembangan energi terbarukan, termasuk hidrogen, yang berfokus pada keberlanjutan dan pengurangan emisi karbon. BSN juga menyoroti pentingnya ekonomi berkelanjutan sebagai bagian dari perencanaan pembangunan IKN.
“Ekonomi berkelanjutan merupakan elemen krusial dalam pengembangan IKN. Kami berharap dapat membantu merancang kebijakan ekonomi yang tidak hanya memaksimalkan potensi sumber daya alam Indonesia, tetapi juga menjaga keseimbangan sosial dan ekologis,” kata Dr. Joyce.
Dukungan dari Universitas Malaysia dalam Kolaborasi IKN
Audiensi ini juga dihadiri oleh akademisi dari Universitas Malaysia, termasuk Prof. Noraziah Abdul Wahab dari Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS), yang memuji kemajuan infrastruktur di IKN, terutama pembangunan jembatan baru yang memperkuat konektivitas antara IKN dan wilayah-wilayah sekitarnya. “Konektivitas yang semakin baik membuka peluang besar bagi kolaborasi dalam bidang teknologi hijau dan ekonomi biru. Kami sangat berharap ini dapat membawa dampak positif tidak hanya untuk IKN, tetapi juga untuk Sarawak dan Borneo secara keseluruhan,” ujar Prof. Noraziah.
Prof. Madya Dr. Fiffy Hanisdah dari Universiti Malaysia Sabah (UMS) menambahkan bahwa pengembangan IKN harus melibatkan semua pihak di Borneo. “Kami yakin bahwa Borneo memiliki sumber daya alam yang luar biasa, yang jika dimanfaatkan dengan bijak, dapat memberi kontribusi besar dalam pembangunan IKN,” kata Prof. Fiffy.
Kolaborasi yang Berkelanjutan untuk IKN dan Borneo
Dr. Joyce dan para akademisi dari BSN menekankan bahwa kolaborasi antara IKN dan Borneo harus didasarkan pada kesetaraan dan keberlanjutan, dengan mengutamakan pengembangan teknologi hijau dan ekonomi berkelanjutan. “Kami sangat berharap dapat berkolaborasi lebih lanjut dengan OIKN untuk membangun IKN sebagai model kota yang ramah lingkungan dan memiliki daya saing global,” tutup Dr. Joyce.
Sinergi yang Menguntungkan
Dengan kolaborasi yang diusulkan oleh BSN, pembangunan IKN diharapkan dapat berjalan sesuai dengan prinsip keberlanjutan, mendukung transisi ke energi hijau, serta mengembangkan ekonomi yang berkelanjutan. Kolaborasi ini tidak hanya akan memberikan manfaat besar bagi IKN, tetapi juga bagi kawasan Borneo secara keseluruhan, memperkuat hubungan antar negara dan menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. (*)