Eropa Kembangkan Roadmap AI dan Digitalisasi untuk Jaringan Energi Masa Depan

Terbarukan.com – Dua inisiatif besar tengah dikembangkan untuk membangun pemahaman bersama terkait peran dan potensi AI dalam jaringan energi di Eropa.
Inisiatif pertama adalah makalah posisi ETIP SNET yang membahas optimalisasi AI dan Generative AI dalam smart grid, dijadwalkan terbit pada April 2025. Inisiatif kedua adalah roadmap digitalisasi dan AI di sektor energi yang sedang disusun oleh Komisi Eropa melalui DG Energy, dengan target publikasi pada 2026.
Dalam sebuah lokakarya untuk mengumpulkan masukan dari pemangku kepentingan, Luis Vale Cunha, Ketua ETIP SNET sekaligus Direktur Kebijakan dan Proyek Eropa di perusahaan distribusi listrik E-REDES Portugal, menyampaikan bahwa makalah ini bertujuan menjadi panduan dalam memaksimalkan potensi AI dan Generative AI dalam jaringan listrik Eropa.
“Digitalisasi akan sangat bergantung pada penerapan AI, dengan berbagai peluang dan tantangan yang menyertainya,” ujar Cunha.
Ia menekankan bahwa adopsi AI dalam sektor energi perlu dilakukan secara terkoordinasi agar tetap efisien, berkelanjutan, dan selaras dengan target iklim serta industri Eropa.
Rincian Makalah AI dan Generative AI dalam Smart Grid
Makalah ETIP SNET ini melibatkan lebih dari 40 pakar, termasuk dari luar komunitas ETIP SNET. Dokumen ini terdiri dari enam bagian utama:
- Pendahuluan
- Tinjauan kebijakan dan regulasi AI di tingkat Uni Eropa dan nasional
- Teknologi dan inovasi dalam AI dan Generative AI
- Studi kasus dan praktik terbaik dalam smart grid
- Manfaat dan tantangan penerapan AI dalam jaringan listrik
- Roadmap dan rekomendasi implementasi
Beberapa undang-undang utama yang dikaji termasuk Green Deal sebagai dasar ambisi iklim Uni Eropa, serta AI Act yang baru diterapkan untuk mengatur penggunaan AI.
Kasus penggunaan AI dalam jaringan listrik mencakup peramalan permintaan energi, pengenalan pola konsumsi, dan pengembangan model dasar jaringan. Manfaat utama meliputi optimalisasi grid dan peningkatan keamanan siber, meskipun tantangan teknis seperti kualitas data dan tantangan sosial terkait etika serta privasi tetap menjadi perhatian utama.
Dalam roadmap tersebut, disusun langkah jangka pendek, menengah, dan panjang, termasuk pengembangan infrastruktur data dan alat dasar, serta pengujian solusi AI untuk pengelolaan jaringan dan integrasi energi terbarukan.
Salah satu kesimpulan utama adalah bahwa AI Act akan sangat memengaruhi penerapan AI dalam jaringan listrik pintar. Oleh karena itu, diperlukan kerangka implementasi yang jelas, investasi strategis, serta penelitian dan inovasi lebih lanjut.
Saat ini, versi awal dokumen telah didistribusikan kepada pemangku kepentingan untuk mendapatkan masukan, dengan target penyempurnaan versi final pada April 2025. Cunha juga mengundang partisipasi dari berbagai pihak, termasuk vendor solusi AI dan perusahaan energi, untuk memberikan masukan terkait studi kasus dan implementasi AI dalam smart grid.
Roadmap Digitalisasi dan AI dari Komisi Eropa
Dalam lokakarya yang sama, Stavros Stamatoukos, Pejabat Kebijakan di DG Energy, memaparkan sekilas tentang roadmap digitalisasi dan AI. Ia mengungkapkan bahwa rencana digitalisasi jaringan Eropa sebelumnya hanya sedikit membahas AI karena diterbitkan sebelum AI generatif, seperti ChatGPT, berkembang pesat.
Dengan adanya pemerintahan baru di Komisi Eropa, mandat baru dikeluarkan untuk mempercepat adopsi teknologi digital dan AI dalam sistem energi.
“Tujuan utama adalah mempercepat penerapan AI dalam sektor energi secara menyeluruh, dengan prioritas pada AI buatan Eropa,” ujar Stamatoukos.
Roadmap AI ini akan mencakup lima area utama:
- Pra-penerapan – mencakup pendanaan dan inovasi
- Penerapan – meliputi kebijakan dan uji coba teknologi
- Risiko dan tantangan potensial – termasuk dampak pusat data dan efisiensi algoritma
- Risiko intrinsik – terkait keamanan siber dan perlindungan data
- Aspek horizontal – mencakup tata kelola dan koordinasi antar lembaga
Stamatoukos menekankan bahwa grid energi merupakan infrastruktur kritis, sehingga aspek keamanan akan menjadi prioritas utama dalam adopsi AI. Konsultasi publik untuk roadmap ini akan segera diluncurkan guna mendapatkan masukan dari industri dan pemangku kepentingan lainnya.
“Kami membutuhkan rekomendasi yang tajam dan fokus agar dapat diterjemahkan ke dalam tindakan nyata, bukan sekadar pernyataan umum seperti penyelarasan regulasi,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan bahwa meskipun AI berkembang pesat, Uni Eropa tidak akan mengambil risiko dengan mengadopsi teknologi yang tidak aman yang dapat mengancam keandalan sistem energi.
Sumber: smart-energy.com