General Motors Ajukan Paten untuk Sistem EV yang Bisa Mengisi dan Menyalurkan Daya Secara Bersamaan

terbarukan.com – Mengutip dari arstechnica.com, General Motors (GM) baru-baru ini mengajukan paten untuk sistem pengisian daya kendaraan listrik (EV) yang mampu mengisi daya dan menyalurkan daya secara bersamaan. Teknologi ini, yang diungkap oleh situs analisis paten CarMoses, membuka peluang baru dalam inovasi baterai EV.
Sistem Pengisian Daya Dua Port
Paten tersebut mendeskripsikan sebuah sistem dengan dua port pengisian daya. Port pertama berfungsi untuk menarik daya dari sumber eksternal, seperti EV pada umumnya. Sementara itu, port kedua yang terhubung ke charger dua arah memungkinkan baterai menyuplai daya, termasuk untuk mengisi baterai EV lain.
Bahkan, ilustrasi dalam dokumen paten menunjukkan kemungkinan EV saling terhubung dalam rantai (daisy-chain), memungkinkan satu EV mengisi daya EV lain secara berurutan.
Inspirasi dari Pabrikan Lain
Konsep port pengisian ganda sebenarnya bukan hal baru. Porsche Taycan dan Audi e-tron GT, misalnya, memiliki port di kedua sisi kendaraan. Namun, GM membawa konsep ini ke tingkat berikutnya dengan memungkinkan port untuk bekerja secara simultan—satu mengisi daya, satu lagi menyuplai daya.
Potensi Penggunaan
Meskipun belum jelas apakah teknologi ini akan diterapkan pada kendaraan produksi, inovasi ini membuka peluang besar. Selain meningkatkan fleksibilitas EV, sistem ini juga menawarkan solusi praktis seperti:
- Berbagi daya antar kendaraan: Membantu EV lain yang kehabisan daya.
- Mendukung perangkat eksternal: Menyediakan daya untuk perangkat melalui port kedua.
Namun, skeptisisme tetap ada. Seperti yang disebutkan, GM sering mematenkan lebih banyak ide daripada yang benar-benar diwujudkan dalam produksi.
Pertanyaan dan Potensi Masa Depan
Salah satu pertanyaan besar adalah aplikasi nyata teknologi ini. Apakah akan diterapkan di pasar massal atau terbatas pada EV khusus? Terlepas dari itu, inovasi ini menunjukkan bahwa GM terus mendorong batasan teknologi EV.
Dengan semakin banyaknya kendaraan listrik di jalanan, solusi inovatif seperti ini berpotensi memainkan peran penting dalam transisi ke energi bersih. Dunia kini menunggu langkah GM berikutnya: apakah ide ini hanya akan menjadi paten di atas kertas, atau benar-benar diwujudkan dalam teknologi kendaraan listrik masa depan. ***