Inovasi Teknologi Mikro dan Hibrida dalam Pemanfaatan Energi Gelombang Laut

terbarukan.com – Teknologi tenaga gelombang laut kian diperhitungkan sebagai solusi energi terbarukan masa depan karena potensinya yang luas dan kepadatan energinya yang tinggi. Namun, berbagai tantangan seperti biaya tinggi dan efisiensi sistem tradisional masih menjadi kendala utama dalam pengembangannya.
Menurut penelitian terbaru (Yang et al., 2024), teknologi energi mikro seperti nanogenerator piezoelektrik dan nanogenerator triboelektrik menawarkan alternatif yang lebih hemat biaya dan efisien dibandingkan sistem tenaga gelombang tradisional. Teknologi ini memiliki struktur sederhana dan mudah diproduksi, sehingga cocok untuk diterapkan secara luas. Selain itu, nanogenerator hibrida yang menggabungkan berbagai mekanisme pemanenan energi dinilai mampu meningkatkan efisiensi dan keandalan, mengatasi kelemahan sistem mode tunggal.
Di sisi lain, berbagai perangkat Konverter Energi Gelombang (Wave Energy Converters/WECs) telah dikembangkan untuk menangkap energi gelombang laut. Beberapa perangkat populer seperti WET-NZ, Oyster, dan Limpet memiliki desain dan mekanisme operasi berbeda, dari penyerapan titik hingga kolom air berosilasi. Howlader et al. (2024) mencatat bahwa desain konstruksi dan prinsip operasional perangkat ini sangat penting untuk mengoptimalkan ekstraksi energi sekaligus menjaga kompatibilitas lingkungan.
Secara lingkungan, teknologi tenaga gelombang laut dianggap lebih ramah dibandingkan bahan bakar fosil karena menghasilkan emisi yang minimal. Meski begitu, Rahmawati et al. (2024) menyoroti bahwa investasi awal dan biaya pemeliharaan perangkat ini tetap menjadi kendala yang signifikan. Di Indonesia, yang memiliki garis pantai sangat luas, potensi energi gelombang sangat besar, tetapi dampak ekonomi dan lingkungan memerlukan perhatian khusus dalam pengelolaannya.
Pengembangan lebih lanjut juga mengarah pada sistem energi gelombang-pasang surut hibrida. Sistem ini menggabungkan sifat komplementer energi gelombang dan pasang surut untuk meningkatkan stabilitas dan output daya. Chen dan Wu (2024) menyatakan bahwa pemodelan dan pengujian lanjutan sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kinerja sistem ini, terutama dalam hal kopling modul gelombang dan pasang surut agar efisiensi energi dapat dimaksimalkan.
Meski menawarkan solusi energi terbarukan yang menjanjikan, teknologi tenaga gelombang laut tetap menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal biaya, efisiensi, dan dampak lingkungan. Penelitian dan pengembangan berkelanjutan dalam teknologi energi mikro dan sistem hibrida menjadi kunci untuk mewujudkan potensi penuh dari energi gelombang laut sebagai bagian dari transisi global menuju energi bersih. (*)