Kerja Sama ASEAN-Australia Dorong Transisi Energi Hijau dan Ketahanan Kawasan

terbarukan.com – Mengutip rilis resmi dari The ASEAN Centre for Energy (ACE), ACE bersama Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) resmi bekerja sama untuk mempercepat pencapaian target energi kawasan melalui Program Kerja Sama Energi ASEAN-Australia. Perjanjian ini menjadi tonggak penting dalam mendukung upaya ASEAN menghadapi perubahan iklim melalui transisi energi hijau, sekaligus meningkatkan ketahanan, aksesibilitas, keterjangkauan, dan keberlanjutan energi di kawasan.
Acara penandatanganan kerja sama ini berlangsung di kantor pusat ACE, dihadiri oleh Beni Suryadi, Pejabat Direktur Eksekutif ACE, dan H.E. Tiffany McDonald, Duta Besar Australia untuk ASEAN. Turut hadir sebagai saksi adalah H.E. Dato’ Mad Zaidi Bin Mohd Karli, Pemimpin Senior Officials on Energy (SOE) Malaysia sekaligus Sekretaris Jenderal Kementerian Transisi Energi dan Transformasi Air Malaysia (PETRA), Lara Franzen, Penasihat Pembangunan Misi Australia untuk ASEAN, Dr Chhuon Sambath Ratanak, Alternate SOE Leader Kamboja, dan Dr Michael O. Sinocruz, Alternate SOE Leader Filipina.
Kolaborasi di Tengah Pertemuan ASEAN Power Grid
Perjanjian kerja sama ini menjadi bagian dari acara 2nd ASEAN Power Grid Stakeholders Coordination Meetings yang diadakan di Jakarta pada 9-12 Desember 2024. Pertemuan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan APG dari kawasan dan mitra pembangunan, seperti Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), dan USAID Southeast Asia Smart Power Program.
“Lanskap energi ASEAN berkembang dengan pesat. Penting bagi kita untuk memenuhi permintaan energi yang terus meningkat secara aman, terjangkau, dan berkelanjutan,” kata Beni Suryadi. “Kerja sama ini tidak hanya mempercepat transisi energi hijau dan menangani tantangan iklim, tetapi juga mendukung inisiatif ASEAN Power Grid untuk meningkatkan konektivitas dan ketahanan energi kawasan.”
Fokus pada Keberlanjutan dan Energi Terbarukan
Duta Besar Australia untuk ASEAN, H.E. Tiffany McDonald, menambahkan, “Australia berkomitmen untuk bekerja sama dengan ASEAN guna meningkatkan konektivitas, ketahanan, dan keamanan energi. Perjanjian ini mencerminkan komitmen bersama menuju masa depan energi bersih yang bermanfaat bagi ASEAN, Australia, dan kawasan kita.”
Program ini dirancang untuk memperkuat konektivitas energi, mendorong adopsi energi terbarukan, dan mendukung perencanaan regional yang sejalan dengan ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC). Dengan anggaran sebesar USD 4,2 juta untuk durasi 36 bulan, program ini akan berfokus pada pengembangan ASEAN Power Grid (APG), adopsi energi terbarukan, dan penyusunan 9th ASEAN Energy Outlook.
Program ini mengadopsi pendekatan dinamis melalui lokakarya, penelitian kolaboratif, dan perencanaan energi inklusif. Langkah ini bertujuan mempercepat pencapaian tujuan keberlanjutan negara-negara anggota ASEAN dan membangun masa depan yang lebih hijau untuk kawasan. ***