Pasokan Energi Indonesia: Tren dan Komposisi Sumber Daya Tahun 2022

Terbarukan.com – Total Energy Supply (TES) mencerminkan seluruh energi yang diproduksi atau diimpor ke Indonesia, dikurangi ekspor dan penyimpanan. Energi ini digunakan secara langsung atau dikonversi menjadi listrik dan bahan bakar untuk konsumsi akhir. Pada tahun 2022, batu bara menjadi sumber energi terbesar dengan kontribusi sebesar 36,4 persen terhadap total pasokan energi nasional. Minyak bumi menyusul sebagai sumber utama kedua dengan proporsi sebesar 28,1 persen. Gas alam berkontribusi sebesar 12,7 persen, sementara energi terbarukan seperti geotermal, tenaga surya, dan angin menyumbang 11,1 persen. Selain itu, hidro hanya mencakup 0,9 persen dari total pasokan energi, sedangkan biofuel dan limbah memberikan kontribusi sebesar 10,8 persen.
Produksi Energi Domestik
Produksi energi domestik mencakup bahan bakar fosil yang ditambang atau diekstraksi serta energi yang dihasilkan dari sumber terbarukan seperti tenaga hidro, angin, dan surya. Batu bara mendominasi produksi energi nasional dengan kontribusi sebesar 71,3 persen pada tahun 2022, menjadikannya sebagai sumber energi utama dalam negeri. Minyak mentah hanya menyumbang 6,4 persen dari total produksi energi, sementara gas alam berkontribusi sebesar 10,1 persen. Energi dari sumber terbarukan seperti geotermal, tenaga surya, dan angin mencakup sekitar 5,9 persen, sedangkan tenaga hidro hanya berkontribusi 0,5 persen. Di sisi lain, biofuel dan limbah menyumbang sebesar 5,9 persen terhadap total produksi energi nasional.
Impor dan Ekspor Energi
Impor energi, terutama minyak dan gas alam, tetap menjadi bagian penting dalam memenuhi kebutuhan energi di Indonesia. Di sisi lain, negara ini juga mengekspor energi dalam jumlah besar. Pada tahun 2022, Indonesia mencatatkan ekspor energi bersih sebesar 45 persen dari total produksi energi nasional. Tren ekspor energi Indonesia mengalami peningkatan signifikan dengan pertumbuhan mencapai 158 persen sejak tahun 2000 hingga 2022. Dalam skala Asia Pasifik, Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara pengekspor energi terbesar dengan total ekspor sebesar 11,5 juta terajoule (TJ), berada di bawah Australia yang mencatatkan ekspor sebesar 14,6 juta TJ. Sementara itu, China menempati posisi ketiga dengan ekspor mencapai 3,07 juta TJ.
Transformasi Energi
Transformasi energi merujuk pada proses pengolahan sumber daya energi mentah menjadi bentuk yang lebih berguna, seperti pengilangan minyak dan pembangkitan listrik. Dalam sektor pengilangan minyak, Indonesia memproduksi total 1,86 juta TJ produk minyak bumi pada tahun 2022. Dari total konsumsi produk minyak, sekitar 65 persen berasal dari pengilangan domestik. Dalam dua dekade terakhir, kapasitas pengilangan minyak di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 12 persen. Dalam peringkat regional Asia Pasifik, Indonesia menempati posisi kedelapan dalam kapasitas pengilangan minyak dengan total produksi sebesar 1,86 juta TJ, di bawah Chinese Taipei yang mencapai 2,09 juta TJ dan Singapura yang memproduksi 2,02 juta TJ.
Di sektor pembangkitan listrik, batu bara menjadi sumber utama dengan kontribusi sebesar 66 persen terhadap total produksi listrik Indonesia pada tahun 2022. Gas alam menyusul dengan persentase sebesar 13,6 persen, sementara tenaga hidro menyumbang 7,2 persen. Sumber energi lainnya seperti biofuel berkontribusi sebesar 6,3 persen, diikuti oleh geotermal yang menyuplai sekitar 4,4 persen dari total listrik nasional. Minyak bumi hanya menyumbang 2,2 persen, sedangkan energi terbarukan seperti tenaga angin dan surya masih memiliki pangsa yang sangat kecil, masing-masing hanya mencapai 0,1 persen dari total produksi listrik nasional.
Konsumsi Akhir Energi
Total konsumsi akhir energi atau Total Final Consumption (TFC) mencerminkan energi yang digunakan oleh sektor industri, transportasi, dan rumah tangga di Indonesia. Pada tahun 2022, produk minyak bumi menjadi sumber energi yang paling banyak dikonsumsi dengan persentase sebesar 41,9 persen dari total konsumsi energi nasional. Listrik menyumbang 18,8 persen dari total konsumsi akhir, sedangkan batu bara berkontribusi sebesar 17,8 persen. Gas alam digunakan sebesar 9 persen, sementara biofuel dan limbah mencakup sekitar 11,5 persen dari total konsumsi energi.
Dalam kategori sektor pengguna energi terbesar, industri mendominasi konsumsi akhir energi dengan proporsi sebesar 42,1 persen. Sektor transportasi menjadi pengguna terbesar kedua dengan konsumsi sebesar 34,7 persen, sementara sektor rumah tangga menyerap 13,9 persen dari total energi yang tersedia.
Kesimpulan
Indonesia masih sangat bergantung pada batu bara sebagai sumber energi utama, baik dalam produksi maupun konsumsi energi nasional. Selain itu, negara ini juga merupakan salah satu eksportir energi terbesar di Asia Pasifik, dengan pertumbuhan ekspor yang signifikan dalam dua dekade terakhir. Transformasi energi, terutama dalam pengilangan minyak dan pembangkitan listrik, terus berkembang, meskipun penggunaan energi terbarukan masih tergolong kecil dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Tantangan utama ke depan adalah meningkatkan kontribusi energi bersih dalam bauran energi nasional untuk mencapai ketahanan dan keberlanjutan energi. (*)
Sumber: Data diadaptasi dari IEA (International Energy Agency), 2022.