Peraturan Baru, Energi Lama

Peraturan Baru, Energi Lama
Ilustrasi peraturan manajemen energi (Image generator: DALL-E)

Oleh: Ajid Kurniawan

Pernahkah Anda berpikir, mengapa kita selalu berbicara tentang energi? Mengapa setiap kali kita mendengar kata “energi,” yang terbayang adalah pembangkit listrik, bahan bakar fosil, dan tumpukan emisi karbon?

Itu karena, tanpa kita sadari, energi sudah menjadi darah dalam tubuh perekonomian dunia. Tetapi sekarang, kita tahu—kita sudah harus berpikir lebih jauh.

Indonesia memiliki tantangan besar: bagaimana kita bisa menggunakan energi dengan cara yang lebih efisien, lebih ramah lingkungan, dan berkelanjutan?

Salah satu langkah besar yang bisa kita ambil adalah melalui Peraturan Menteri ESDM No. 8 Tahun 2025. Peraturan ini memberi petunjuk, bukan hanya tentang apa yang harus dilakukan, tetapi mengapa kita harus melakukan perubahan ini.

Semua ini dimulai dengan memahami masalah yang kita hadapi. Kebutuhan akan energi yang terus meningkat, sementara dampak negatif dari konsumsi energi yang tidak efisien semakin nyata, mendorong kita untuk berpikir secara sistematis dan inovatif dalam mencari solusi.

Solusi untuk Konsumsi Energi yang Boros

Sektor industri, transportasi, dan bangunan gedung adalah penyumbang utama konsumsi energi di Indonesia.

Setiap hari mereka menggunakan energi dalam jumlah besar—energi yang tidak selalu efisien, bahkan seringkali sia-sia. Dan itu tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Kita harus menemukan cara untuk mengelola energi dengan lebih cerdas. Maka, peraturan ini datang sebagai jawaban untuk menuntun kita ke arah yang lebih baik.

Peraturan Menteri ESDM No. 8 Tahun 2025 memaksa sektor-sektor besar untuk bertanggung jawab, melakukan audit energi, dan memastikan bahwa mereka bekerja dengan manajer energi yang kompeten.

Ini bukan sekadar regulasi yang menuntut kepatuhan, tapi ini adalah panggilan untuk bertindak. Audit energi, pelaporan yang terstruktur, dan manajemen energi yang efisien harus diterapkan di sektor-sektor yang mengonsumsi energi dalam jumlah besar.

Baca juga:  Masa Depan Energi Indonesia, Akademisi Unsada Ungkap Peran Penting RUEN dan RUED

Membayangkan Energi yang Berkelanjutan

Begitu kita sadar akan masalah yang ada, saatnya berpikir tentang solusi yang dapat menyelamatkan kita dari krisis energi yang kian mendekat.

Solusinya ada di teknologi canggih. Misalnya, panel surya dengan efisiensi tinggi yang kini semakin terjangkau. Turbin angin modern yang memanfaatkan energi angin di kawasan pantai Indonesia yang luas.

Baterai penyimpanan energi yang dapat menyimpan energi terbarukan untuk digunakan ketika matahari tidak bersinar atau angin tidak bertiup.

Semua ini adalah teknologi yang kita butuhkan untuk menuju masa depan yang lebih hijau.

Namun, teknologi saja tidak cukup. Kita perlu mengubah cara kita berpikir dan bertindak. Di sinilah peran peraturan ini.

Manajer energi yang tersertifikasi akan menjadi pilar utama dalam menjalankan sistem manajemen energi di setiap sektor besar.

Audit energi menjadi keharusan untuk memastikan bahwa energi digunakan secara efisien dan tidak ada yang terbuang sia-sia.

Ini adalah langkah-langkah kecil yang harus kita ambil untuk menciptakan perubahan besar.

Menguji dan Menciptakan Solusi 

Sekarang kita memiliki gambaran tentang apa yang perlu dilakukan, tetapi mari kita lihat bagaimana proses implementasi berjalan. Dalam konteks peraturan ini, beberapa sektor akan menjadi pelopor dalam penerapan manajemen energi yang lebih efisien.

Proyek PLTS Cirata di Jawa Barat dan PLTS Likupang di Sulawesi Utara adalah prototipe yang menunjukkan bahwa kita bisa mencapainya.

Kedua proyek ini bukan hanya menunjukkan bahwa energi terbarukan bisa diandalkan, tetapi juga bahwa Indonesia mampu menjadi pelopor energi hijau di Asia Tenggara.

Tentu saja, ini bukan sekadar tentang panel surya atau angin. Ini juga melibatkan sistem penyimpanan energi yang efektif.

Penyimpanan energi adalah masalah besar yang harus dipecahkan. Tetapi dengan adanya baterai solid-state dan flow batteries, kita bisa memastikan bahwa energi yang terbuang bisa disimpan untuk digunakan di kemudian hari. Solusi ini, meskipun belum sempurna, sudah mulai berjalan.

Baca juga:  Potensi Energi Angin Indonesia Capai 154,6 GW, Pemerintah Kejar Target PLTB 5 GW di 2030

Untuk itu, teknologi smart grid menjadi bagian penting dari solusi yang kita bangun. Smart grid memungkinkan kita untuk mengendalikan distribusi energi secara dinamis dan efisien.

IoT dan AI akan memantau konsumsi energi secara real-time, memberikan umpan balik yang berguna untuk manajer energi.

Ini bukan hanya tentang memanfaatkan energi secara efisien, tetapi juga tentang mengelola dan mengoptimalkan energi yang ada dengan teknologi terbaru.

Menghadapi Tantangan dan Menyesuaikan

Setiap perubahan pasti ada tantangannya. Investasi awal dan infrastruktur adalah tantangan utama yang harus kita hadapi. Kita tidak bisa mengandalkan perubahan ini terjadi dalam semalam.

Infrastruktur untuk mendukung energi terbarukan dan teknologi penyimpanan energi memerlukan dana yang tidak sedikit.

Di sinilah pentingnya insentif pemerintah untuk sektor swasta. Dengan insentif yang tepat, perusahaan-perusahaan swasta akan lebih terdorong untuk berinvestasi dalam teknologi yang lebih hijau dan efisien.

Pemerintah memiliki peran penting dalam memberikan insentif kepada sektor swasta. Insentif ini bisa dalam bentuk subsidi, pembiayaan berbasis kinerja energi, atau bahkan pengurangan pajak bagi perusahaan yang berhasil mengimplementasikan teknologi efisiensi energi.

Tantangan lainnya adalah komitmen untuk terus memperbaiki kinerja energi di setiap sektor. Sebagai contoh, sektor industri harus berkomitmen untuk melakukan audit energi secara berkala dan mengimplementasikan teknologi hemat energi yang sudah terbukti.

Jika peraturan ini berhasil diterapkan dengan baik, kita akan melihat pengurangan konsumsi energi yang signifikan, serta penurunan biaya operasional yang dapat meningkatkan daya saing industri Indonesia.

Melangkah ke Masa Depan yang Hijau

Ketika kita mengumpulkan semua elemen ini, kita mulai melihat gambaran yang lebih jelas tentang masa depan energi Indonesia.

Peraturan Menteri ESDM No. 8 Tahun 2025 adalah landasan yang kuat untuk menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Baca juga:  Pendanaan Energi 2025: Fokus Eropa, Penurunan di AS

Dengan menggabungkan audit energi, manajer energi yang kompeten, insentif sektor swasta, dan teknologi canggih, kita bisa mencapainya. Peluang besar ada di depan mata. Jika kita bergerak bersama, kita bisa menciptakan perubahan yang lebih besar.

Sekarang, waktu untuk bergerak sudah tiba. Indonesia tidak hanya harus menjadi konsumen energi, tetapi juga produsen energi terbarukan yang terdepan di Asia. Kita bisa melangkah lebih jauh dan menjadi contoh bagi dunia.

Jangan lagi menunggu. Ini adalah kesempatan besar untuk Indonesia. Peraturan ini memberikan kerangka yang jelas untuk mengelola energi dengan lebih efisien.

Dengan memanfaatkan teknologi terbarukan yang sudah terbukti, serta insentif yang tepat, Indonesia bisa mencapai tujuan energi terbarukan dengan lebih cepat.

Mari kita buka mata dan melangkah bersama menuju masa depan yang lebih hijau dan efisien. Saatnya beraksi. Saatnya untuk Indonesia memimpin perubahan. (*)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *