Teknologi Baru Tingkatkan Stabilitas Robot Bawah Laut di Laut Lepas

Teknologi Baru Tingkatkan Stabilitas Robot Bawah Laut di Laut Lepas
Laut yang berombak di dekat Ladang Angin Block Island di lepas pantai Rhode Island. (Gambar: Dennis Schroeder / NREL)

terbarukan.com – Sebuah inovasi teknologi yang memungkinkan robot bawah laut bekerja stabil di tengah lautan kini dikembangkan oleh University of Edinburgh. Teknologi ini menjawab tantangan utama dalam pemeliharaan platform lepas pantai, di mana sifat gelombang yang tidak terduga selama ini membatasi kemampuan robot untuk tetap stabil dan melakukan gerakan presisi.

Tim peneliti di University of Edinburgh telah menciptakan alat komputasi dan eksperimental yang memungkinkan robot otonom mempertahankan posisi stabil meskipun menghadapi gelombang tidak beraturan yang menghantam. Sistem ini telah diuji di tangki uji FloWave milik universitas dengan menggunakan data gelombang dari pelampung yang ditempatkan di Laut Utara untuk mereplikasi kondisi kerja nyata.

Dr. Kyle Walker, pengembang utama teknologi ini sebagai bagian dari studi doktoralnya, menjelaskan, “Dengan membentuk prediksi gangguan gelombang di masa depan dan mengintegrasikannya ke dalam sistem kontrol, kami mampu memperluas jangkauan aplikasi tanpa perlu perubahan besar pada perangkat keras robot.”

Ia menambahkan, “Keuntungan ini sangat besar dalam penerapan di lapangan karena membuat sistem kami dapat digunakan pada sebagian besar robot yang saat ini tersedia di pasar.”

Dampak pada Energi Terbarukan Laut

Penggunaan robot otonom untuk melakukan pemeliharaan rutin di lepas pantai diyakini dapat memangkas biaya produksi energi terbarukan dari laut. Teknologi ini juga berpotensi menyederhanakan operasi yang sebelumnya memerlukan kapal, helikopter, atau peralatan pengangkatan berat. Selain itu, inovasi ini dapat mengurangi kebutuhan pekerja manusia untuk beroperasi di lingkungan yang berbahaya.

Hingga saat ini, sistem kontrol konvensional hanya mampu merespons gangguan gelombang dengan lambat, karena bekerja secara korektif setelah gangguan terjadi. Namun, pendekatan baru ini menggunakan perangkat pendeteksi gelombang yang dihubungkan ke dasar laut untuk mengukur arah dan ketinggian gelombang yang akan datang. Data tersebut dikirimkan secara waktu nyata ke robot di dekatnya, memungkinkan mesin ini untuk memprediksi gangguan yang kompleks dan menyeimbangkannya secara presisi demi mempertahankan posisi stabil.

Baca juga:  Lonjakan Paten Teknologi Hijau Berbasis AI di 2023: Masa Depan Inovasi Energi Bersih

Teknologi yang Menjanjikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ini kompatibel dengan robot yang beroperasi baik di dekat permukaan maupun di kedalaman yang lebih besar, di mana gangguan gelombang tetap terasa signifikan.

Penelitian lanjutan akan difokuskan pada peningkatan kemampuan robot untuk melakukan tugas-tugas presisi, seperti menggunakan lengan robotik untuk mendeteksi karat atau memperbaiki peralatan listrik, sembari tetap mempertahankan posisi stabil di dalam air.

Teknologi ini, yang awalnya dipublikasikan di Power Engineering International oleh Jonathan Spencer Jones, menjadi salah satu langkah signifikan dalam mendukung efisiensi energi terbarukan dari laut dan mengurangi risiko operasional di sektor lepas pantai. (*)

*Dikutip dari RenewableEnergyWorld.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *